Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Resume 9 Doktrin Dasar

1. DOKTRIN ALLAH Keberadaan Allah 1.       Roh adanya bukan mahluk artinya Allah tidak dibatasi oleh satu tempat atau ruangan tertentu. (Yoh 4:24) 2.       Allah itu esa artinya bukan dua atau lebih dari satu. (Yoh 14:6) 3.       Allah itu kekal  artinya tidak berubah karena waktu. (Wahyu 1:8; Ibr 13:8) 4.       Allah itu tidak terbatas artinya : a.        Tidak terbatas oleh waktu tetapi menciptakan dan menguasai waktu ( I Tim 1:17) b.       Tidak dibatasi oleh ruang (tempat) tetapi Maha hadir ( Yes 66:1; Maz 139:7-12; I Raja 8:22-27) c.        Tidak terbatas oleh pikiran manusia tapi tahu segala sesuatu yang dipikirkan dan direncanakan manusia. (Maz 139:1-5,17) d.       Tidak terbatas kekuasan-Nya. ( Maz 135:5-7; Yes 46:9-11; Yoh 1:1-5; Why 19:6) 5.       Allah adalah pribadi artinya allah memiliki akal/pikiran, perasaan dan kehendak. a.        Memiliki akal/pikiran (Roma 11:33-36) -           Ia menciptakan ( Kej 1:1) -

“Yunus Belajar Menginsyafi, Bahwa Allah Mengasihi Bangsa-Bangsa Lain”

“Yunus Belajar Menginsyafi, Bahwa Allah Mengasihi Bangsa-Bangsa Lain” ( Pendalaman Alkitab dari Yunus 4:1-11 ) Yunus, yang namanya berarti “merpati”, diperkenalkan sebagai putra Amitai (Yun 1:1). Ia disebut dalam (2Raj 14:23-25) sebagai (1) nabi kepada kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (793-753 SM); (2) ia berasal dari Gat- Hefer, tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di Galilea. Pelayanan nubuat Yunus terjadi tidak lama sesudah masa pelayanan Elisa (2 Raj 13:14-19), bertumpang tindih dengan masa pelayanan Amos (Am 1 : 1) dan diikuti oleh pelayanan Hosea (Hos 1 : 1).   Walaupun   kitab ini tidak menunjukkan penulisnya, beberapa ahli teolog perjanjian lama menyatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Yunus sendiri, sekitar tahun +760 M. Yunus dipanggil Allah untuk mengingatkan Niniwe tentang hukuman Allah atas kota itu karena dosa-dosa mereka. Niniwe adalah ibukota Asyur, suatu bangsa yang amat fasik, kejam dan dursila (Nah 1:11;

HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG

HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG ( Efesus 5 : 1 – 21 ) Anak-anak yang kekasih; berarti Allah sangat mengasihi manusia ( Yoh 3:16,   Mrk 1:11) melebihi kasih-Nya kepada makhluk lain di muka bumi ini. Oleh karena itu manusia dituntut untuk menunjukkan kasih kepada orang-orang yang percaya dan harus diaplikasikan supaya manusia hidup di dalam kasih. Kasih merupakan perbuatan Tuhan yang sudah nyata, baik bagi manusia secara umum, maupun bagi orang percaya khususnya. Maka, tidaklah berlebihan kalau Tuhan menuntut orang percaya untuk menyatakan secara nyata bagi sesama (1 Yoh 4:19). Orang-orang yang sudah hidup di dalam kasih Allah tidak akan mengucapakan perkataan kotor, yang kosong, dan sembrono. Perkataan kosong dan sembrono menunjuk kepada kekasaran bicara, makian, dan lelucon sembrono yang melebihi batas budi bahasa yang baik. Selalu bersyukur, itulah yang diinginkan Tuhan karena dengan bersyukur manusia tidak akan pernah merasa kekurangan.